Ads 468x60px

Blogroll

Blogger Template

About

Arsip Blog

Featured Posts

Kamis, 22 Mei 2014

Taman Nasional Kutai




     Taman Nasional Kutai atau biasa disingkat TNK adalah sebuah taman nasional yang berada di wilayah Kabupaten Kutai Timur dan sebagian kecil wilayah Kota Bontang yang memiliki lahan total seluas 198.629 ha. Kantor atau balai pengeloloa TNK berada di Kota Bontang. Namun seiring masuk tahun 2000-an, wilayah TNK ini mulai dirambah penduduk untuk dijadikan pemukiman dan lahan perkebunan sehingga wilayah TNK yang masih benar-benar asli mungkin jauh dibawah lahan yang seluas 198.629 ha pada akhir tahun 1990-an.

Sejarah


Kawasan ini semula berstatus sebagai Hutan Persediaan dengan luas 2.000.000 ha berdasarkan Surat Keputusan (SK) Pemerintah Hindia Belanda (GB) Nomor: 3843/AZ/1934, yang kemudian oleh Pemerintah Kerajaan Kutai ditetapkan menjadi Suaka Margasatwa Kutai melalui SK (ZB) Nomor: 80/22-ZB/1936 dengan luas 306.000 ha.
Sejak keberadaan TN Kutai memang tidak pernah lepas dari konflik kepentingan. Berdasarkan data yang ada, dalam kurun waktu 63 tahun terakhir terhitung sejak tahun1934 sampai tahun 1997 kawasan ini terus mengalami pengurangan luas secara drastis seperti tersaji dalam Tabel di bawah ini.



Letak, topografi dan penutupan lahan

TN Kutai membentang di sepanjang garis khatulistiwa mulai dari pantai Selat Makassarsebagai batas bagian timur menuju arah daratan sepanjang kurang dari 65 km. Kawasan ini juga dibatasi Sungai Sangatta di sebelah utara, sebelah selatan dibatasi Hutan Lindung Bontang dan HPH PT Surya Hutani Jaya, dan sebelah barat dibatasi ex HTI PT Kiani Lestaridan HPH PT Surya Hutani Jaya
TN Kutai secara geografis berada di 0o7’54” - 0o33’53” LU dan 116o58’48” - 117o35’29” BT, sedangkan secara administrasi pemerintahan, kawasan dengan luas 198.629 ha ini terletak di Kabupaten Kutai Timur (± 80%), Kabupaten Kutai Kartanegara ( ±17,48%) dan Kota Bontang (±2,52%)
Berdasarkan hasil pengolahan citra radar tahun 2005, diperoleh informasi bahwa secara umum TN Kutai memiliki topografi datar yang tersebar hampir di seluruh luasan kawasan (92%) dan topografi bergelombang hingga berbukit-bukit tersebar pada bagian tengah kawasan yang membentang arah utara selatan (8%). Sebagian besar kawasan memiliki kelas ketinggian antara 0 – 100 m dpl (61%) yang tersebar pada bagian timur dan barat kawasan. Tingkat ketinggian bagian tengah kawasan antara 100 – 250 m dpl (39%).
Deskripsi penutupan lahan paling mutakhir dihasilkan dari interpretasi citra landsat yang dilakukan pada bulan September 2005. Berdasarkan hasil interpretasi citra landsat ini, luas kawasan TN Kutai bertambah menjadi 198.803,59 ha. 

Iklim dan Hidrologi

Berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Ferguson, TN Kutai beriklim tipe B dengan nilai Q berkisar antara 14,3 % - 33, 3 %. urah hujan rata-rata setahun 1543,6 mm atau rata-rata 128,6 m dengan rata-rata hari hujan setahun 66,4 hari atau rata-rata bulanan 5,5 hari. Suhu rata-rata adalah 26oC (berkisar antara 21-34 derajat Celcius) dengan kelembaban relatif 67% - 9% dan kecepatan angin normal rata-rata 2 – 4 knot/jam (Site Plan Kepariwisataan TN Kutai, 1995). Sungai-sungai yang mengalir di dalam dan sekitar TN Kutai antara lain: Sungai Sangatta, Sungai Banu Muda, Sungai Sesayap, Sungai Sangkima, Sungai Kandolo, Sungai Selimpus, Sungai Teluk Pandan, Sungai Palakan, Sungai Menamang Kanan, Sungai Menamang Kiri, Sungai Tawan, Sungai Melawan dan Sungai Santan

Tipe-tipe ekosistem yang terdapat di TN Kutai antara lain (BTNK, 2001):
  • Hutan Dipterocarpaceae campuran, sebagian besar terdapat di bagian timur kawasan. Pada kawasan bekas kebakaran telah muncul Macaranga dan perdu.
  • Hutan Ulin-Meranti-Kapur, terdapat di bagian barat TN Kutai yang drainase tanahnya kurang baik sampai sedang dan mencakup hampir 50% dari luas TN Kutai.
  • Vegetasi hutan mangrove dan tumbuhan pantai, terdapat di sepanjang pantai Selat Makassar.
  • Vegetasi hutan rawa air tawar, tersebar pada daerah kantong-kantong sepanjang sungai dan mengandung endapan lumpur yang dibawa banjir.
  • Vegetasi hutan kerangas, terdapat di sebelah barat Teluk Kaba.
  • Vegetasi hutan tergenang apabila banjir, terdapat pada daerah di sepanjang sungai yang drainase tanahnya kurang baik sampai sedang.

Senin, 11 November 2013

Kota Surakarta,Kota Keraton part-3 (habis)

Tempat wisata

A.Keraton Surakarta
                                                          https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKpCz3ZeWoluAj67xIXY3mO1EQ-ej_vzoJiRyYT9PqxLTwnQzZ178KaFFfRxhtHYpTrkqnrFFC40j6YiD_rmsCpGu357AeoWicHFTsHNoGg505FJ6FwOip31Et6GpprOdjBnH6t7RfHLI/s400/Kraton.jpg
      Keraton Surakarta Hadiningrat adalah kraton peninggalan kerajaan Mataram islam yang menjadi saksi sejarah  perkembangan kota Surakarta. Dengan arsitektur Jawa asli yang sudah di pengaaruhi system Barat, Bangunan ini tampak megah walaupun masih menampilkan ciri dari Solo itu sendiri.
Keraton Surakarta atau nama resminya Keraton Surakarta Hadiningrat, merupakan sebuah tempat bersejarah yang tidak boleh dilewatkan ketika berkunjung di Solo. Dibangun secara bertahap oleh Sunan Paku Buwono II pada tahun 1744, menjadikan Keraton Surakarta Hadiningrat menjadi tempat yang eksotis yang menyimpan banyak nilai sejarah. Secara fisik Keraton Surakarta memiliki banyak kesamaan dengan Keraton Yogyakarta dikarenakan salah satu arsiteknya yaitu  Pangeran Mangkubumi atau Sultan Hamengkubuwana I, yang menjadi arsitek utama Kraton Yogyakarta. Keraton Surakarta terletak tepat di pusat kota, berdekatan dengan beberapa landmark kota Solo, seperti Balai Kota, Pasar Klewer dan Pasar Gede. Beragam saranin - Kana transportasi bisa di gunakan untuk meninjau lokasi seperti becak dan andong.
Harga tiket masuk :

    • Wisatawan Domestik    :   Rp 10.000,-
    • Domestik Rombongan  :   Rp   8.000.-
    • Wisatawan Asing          :   Rp 15.000.-
    • Ijin Foto/ Kamera         :   Rp   3.500.-

Jam Buka :

    • Senin - Kamis              :  09.00 -14.00 wib
    • Sabtu - Minggu            :  09.00 - 15.00 wib
    • Jumat                           :  Tutup

B.Istana Mangkunegara
                                      Puro Mangkunegaran

   Pura Mangkunegaran didirikan oleh Raden Mas Said yang di kenal sebagai Pangeran Samber Nyawa yang dibangun pada tahun 1757. setelah penandatanganan Perundingan Salatiga pada tanggal 13 Maret. Raden Mas Said kemudian menjadi Pangeran Mangkoe Nagoro I. Istana Mangkunegaran terdiri dari dua bagian utama : pendopo dan dalem yang diapit oleh tempat tinggal keluarga raja. Hal yang menarik adalah keseluruhan istana dibuat dari kayu jati yang bulat/utub. PENDOPO adalah Joglo dengan empat saka guru (tiang utama) yang digunakan untuk resepsi dan pementasan tari tradisional Jawa. Ada seperangkat gamelan yang dinamai Kyai Kanyut Mesem. Gamelan yang sebagaian besar masih lengkap ini dimainkan pada hari-hari tertentu untuk mengiringi latihan tarian tradisional. Di dalam DALEM terdapat Pringgitan, ruang dimana keluarga menerima pejabat. Ruangan ini juga digunakan untuk mementaskan wayang kulit. Di dalam pringitan, ada beberapa lukisan karya Basuki Abdullah, pelukis kenamaan Solo.
Dalem juga digunakan untuk memajang berbagai koleksi barang peninggalan berharga yang bernilai seni dan sejarah yang tinggi. Terdapat koleksi topeng-topeng tradisional dari berbagai daerah di Indonesia, kitab-kitab kuno dari jaman Majapahit dan Mataram, koleksi berbagai perhiasan emas dan koleksi beberapa potret Mangkunegoro.Pura Mangkunegaran juga memiliki perpustakaan yang disebut Rekso Pustoko. Koleksi topeng tradisional dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Solo, Jogjakarta, Cirebon, Madura dan Bali. Beberapa koleksi topeng dari China. Pengunjung dapat memperoleh berbagai souvenir dan cinderamata di Pare Anom art shop. 
Harga Tiket     :  Rp 5.000.-
Jam Buka        :
    • Senin - Sabtu   : 09.00 - 14.00 wib
    • Minggu            : 09.00 - 13.00 wib
C.Pasar Triwindu

                                   https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1G5ZqoiD6OtqGP35U9iFdrP-3xubREHMuksrc8Df8cvy-bVtyZJpRetGbt6hDx6YMtGBybI70gqEhD8Mz1qcWR0XOs2DHXMw1R3HEDB2dbA9WDObmjPyyZqtxrsYcyF5FLpUUebP77OcS/s1600/38086_145212788825610_100000106696930_448294_5401190_n.jpg

Pasar Triwindu adalah sebuah pasar tradisional menjual barang antik yang letaknya di depan Mangkunegaran. Meskipun pasar tradisional, pasar barang kuno yang beralamat di jalan Diponegoro Solo ini, mempunyai tampilan baru yang fresh, modern dan tetap berbudaya, setelah dilakukan pemugaran pada tahun 2010. Koleksi barang antik yang di jual di Pasar Triwindu sangat beragam mulai dari koin, radio, keris, lampu, dll. Selain itu, di pasar yang pernah berganti nama menjadi Pasar Windujenar, juga menyediakan suvenir yaitu wayang kulit, permainan anak , patung kayu maupun perunggu, dan berbagai lampu hias yang merupakan produk reproduksi dari benda-benda antik/ kuno.
Pasar Barang Antik Triwindu sebagai salah satu tujuan wisata di kota Solo (Surakarta) awalnya adalah sebagai hadiah ulang tahun yang kedua puluh emat dari GRAy. Nurul Khamaril, puteri Mangkunegori VII. Pada mulanya jual beli di pasar ini menggunakan sistem barter antar pedagang dengan menata meja-meja seadanyanya, kemudian sejak tahun 1960 para pedagang mulai mendirikan kios.
Kota Solo sebagai Ibu kota Batik sekaligus barometer tumbuh kembangnya budaya Jawa, telah membuktikan bahwa modernisasi tidaklah menggerus budaya asli dan peninggalkan-peninggalan kebudayaan kota ini. Pasar ini adalah sebuah heritage masa lalu yang tetap lestari meskipun dengan bangunan pasar yang baru dan megah. Bahkan area sekitar Pasar Triwindu ini dijadikan sebagai pusat kesenian Kota Solo dan sering digelar event-event lokal maupun event tingkat Nasional, seperti SIEM, Solo Batik Carnival (SBC), dll
Untuk menuju Pasar Triwindu ini sangatlah mudah, dikarenakan letaknya di tengah kota, maka wisatawan lokal maupu mancanegara sangat mudah menemukannya. Dari tahun ke tahunpun perdagangan di pasar ini semakin meningkat seiring dengan pemahaman masyarakat akan benda antik yang nilainya tidak terhingga, sehingga banyak masyarakat mulai gemar mengkoleksi benda-benda antik ini. Selain itu Pasar Triwindu juga sebagi pusat perdagangan barang Antik pulau Jawa, sekaligus pusat grosir produk kerajinan/ souvenir reproduksi.

 D.Taman Balekambang


                           http://yogyakarta.panduanwisata.com/files/2012/07/balekambang1.jpg

   
    Nah ini nih taman kota solo yang patut untuk dicoba, disini selain pemandangannya yang indah dan enak buat refresing ataupun sekedar istirahat dengan biaya masuk ke sini adalah 0 rupiah alias Gratis. Dengan area yang luas dan rindangnya pohon tua dengan ukuran raksasa juga terdapat kolam air yang eksotis, juga terdapat binatang jinak yang di lepaskan sehingga memberikan nuansa yang lebih. Jika taman di luar negri sering kita saksikan puluhan dara yang di lepas bebas di area taman, di Taman Balekambang juga terdapat puluhan dara yang dilepas bebas plus Rusa, Angsa, Kalkun dan beberapa hewan jinak lainnnya.
Taman Balekambang dibangun pada tahun 1921 oleh raja KGPAA Mangkunegara VII untuk para putri raja, GRAy Partini Husein Djayaningrat dan GRAy Partinah Sukanta. Sekarang, patung kedua putri raja tersebut dapat kita saksikan di dalam area taman dengan luas sekitar 9,8 hektar ini. Taman Balekambang ini dibagi menjadi dua, yaitu Partini Tuin dan Partinah Bosch.
Pada tahun ’70-an sampai ’80-an, di Taman Balekambang terdapat gedung yang digunakan sebagai panggung pertunjukan Srimulat yang pada saat itu sedang mengalami masa kejayaan. Bahkan, taman ini juga sempat menjadi lokasi mesum sebelum direvitalisasi seperti sekarang.

- Partini Tuin atau Taman Air Partini Di lokasi ini terdapat kolam resapan yang luas dan berfungsi sebagai tempat penampungan air. Ada beberapa permainan wisata air yang dapat digunakan oleh para pengunjung untuk bersenang-senang dan tempat duduk unik berbentuk angsa di pinggir kolam untuk bersantai. Pengunjung juga dapat memberikan makan ikan yang terdapat disana.
 - Partinah Bosch atau Hutan Partinah Partinah Bosch merupakan area kebun yang ditanami dengan berbagai tanaman dan pohon-pohon langka. Pohon-pohon tua nan raksasa di sini membuat pemandangan taman menjadi hijau, rindang, dan eksotis. Beberapa pengunjung tampak bersantai di kursi yang disediakan di area taman, duduk di rerumputan bersama keluarga/kekasih, dan beberapa tampak asyik bermain dengan ayam kalkun dan rusa yang dibiarkan lepas di taman Balekambang.
Jika merasa kurang tertantang bermain-main dengan rusa dan ayam kalkun, kita dapat mengunjungi Taman Reptil yang berada di dalam area Taman Balekambang ini. Di taman ini, pengunjung dapat bermain-main dengan ular raksasa, iguana, kelinci anggora, burung rangkong, burung elang, dan beberapa satwa lain. Sedangkan reptil berbisa dan beberapa  binatang buas/liar lainnya tetap dikandangkan demi keamanan pengunjung. Pasar Burung Depok dan Pasar Ikan Hias juga sedang dikembangkan sehingga terintegrasi dengan kawasan Taman Balekambang ini.
Harga Tiket Masuk :
    • Gratis (Untuk masuk Taman Balaikambang)
    • Rp 3.000.- (Untuk masuk dan melihat Ketoprak Balekambang)
    • Rp 5.000.- (Untuk ke Taman Reptil)
Jam Buka     :  07.00 - 17.00 wib (Buka setiap hari)E.Pasar Klewer

                                     http://static.panoramio.com/photos/large/15815459.jpg


     Pasar Klewer adalah pasar batik terbesar di Indonesia, jadi sangat disayangkan bila dilewatkan, terutama bagi para pecinta belanja baik sebagai oleh-oleh khas batik khas Solo. Mulai dari batik cap katun seharga belasan ribu, hingga batik tulis sutra seharga jutaan rupiah tersedia disini. Pasar Klewer tidak hanya sebagai pusat perekonomian saja namun juga tujuan wisata belanja. Pasar klewer dirintis pada masa penjajahan Jepang, dimana banyak penjajakan kain dan pakaian dengan cara digantung di pundak, karena dagangannya menjuntai tidak beraturan atau "kleweran". Dari kata kleweran itu nama Pasar Klewer diambil. Pasar Klewer ini terletakdi sebelah barat gapura Keraton Kasunanan Surakarta dan sebelah selatan Masjid Agung. Selain pedagang kain, disekitar Pasar Klewer juga terdapat penjual makanan yang khas yang juga menjadi tujuan wisata kuliner.
Tiket masuk      :    Gratis (Namanya juga pasar n_n)
Jam Buka          :    09.00 -16.00 wib
 
 


Senin, 07 Oktober 2013

Kota Surakarta,Kota Keraton part-2

Transportasi

Kota Surakarta terletak di pertemuan antara jalur selatan Jawa dan jalur Semarang-Madiun, yang menjadikan posisinya yang strategis sebagai kota transit. Jalur kereta api dari jalur utara dan jalur selatan Jawa juga terhubung di kota ini. Saat ini sebuah jalan tol – Jalan Tol Semarang-Solo – yang menghubungkan ke Semarang sedang dalam proses pembangunan. Solo juga merupakan kota yang terkurung daratan, sehingga tidak memiliki moda transportasi air.

Angkutan Darat

       Taksi adalah salah satu moda transportasi yang sering dijumpai. Dari bandara, turis dapat memesan tiket dengan menyebutkan tujuannya dan membayar ongkos taksi di muka. Beberapa jasa pelayanan taksi antara lain Aravia (636468), Solo Central Taksi (728728), Kosti (664504,856300), Mahkota Ratu (655666). Sementara itu beberapa persewaan mobil juga dapat ditemu di bandara.
Jasa transportasi tradisional yang terkenal lainnya adalah becak, yang dikayuh dengan tenaga manusia. Angkutan umum dalam kota yang lain mencakup bus kota, angkot, dan andong.

 

     
 Terminal Tirtonadi
     Terminal bus besar kota ini bernama Terminal Tirtonadi yang beroperasi 24 jam karena merupakan jalur antara yang menghubungkan angkutan bus dari Jawa Timur (terutama Surabaya dan Banyuwangi) dan Jawa Barat (Bandung). Selain Tirtonadi, terdapat pula dua terminal untuk angkutan lokal: Terminal Harjodaksino di sisi selatan kota (dulu merupakan terminal bus antarkota) dan Terminal Tipes di sisi barat kota. Selain itu, dua terminal penunjang terdapat pula di sekitar kota namun berada di luar pengelolaan pemerintah kota, yaitu Terminal Kartasura di barat, yang terhubung ke Jakarta dan Surabaya, dan Terminal Palur di timur kota.
Selain itu pada tahun 2010 diluncurkan angkutan umum massal bus Batik Solo Trans dengan satu rute.
 

Terminal Tirtonadi
 Kereta Api

       Di Kota Surakarta juga terdapat tiga stasiun kereta api lain. Stasiun Solo Jebres dipakai sebagai stasiun perhentian untuk kereta-kereta api kelas ekonomi atau kereta api relasi Semarang-Madiun. Stasiun Solo-Kota (Sangkrah) merupakan stasiun perhentian untuk jalur KA Purwosari-Wonogiri. Stasiun Purwosari di tepi barat kota merupakan stasiun cabang menuju Wonogiri (selatan). Dulu Purwosari juga merupakan stasiun pemberhentian untuk jurusan Boyolali (barat). Kereta api ekspres ke Jakarta memakan waktu tempuh 10 jam, sementara kereta api ekspres ke Surabaya memakan waktu tempuh 5 jam. Kereta api ekspres yang melalui Solo antara lain: Argo Lawu, Argo Dwipangga, Bima dan Gajayana (dari/ke Jakarta, dengan AC), Argo Wilis dan Lodaya (dari/ke Bandung), Argo Wilis dan Sancaka (dari/ke Surabaya). Kereta bisnis malam Senja Utama Solo juga melayani transportasi dari/ke Jakarta.
Selain itu transportasi Solo juga memiliki keunikan tersendiri karena merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki rel kereta api yang paralel dengan jalan raya, tepatnya di sepanjang jalan protokol Slamet Riyadi. Di jalur ini terdapat rel Kereta api Feeder Wonogiri yang saat ini dialihfungsikan sebagai kereta api wisata Sepur Kluthuk Jaladara yang berhenti di Loji Gandrung (kantor wali kota Solo) dan Kampung Batik Kauman


Kereta Api
Stasiun Solo Balapan
      Stasiun kereta api utama bernama Stasiun Solo Balapan yang merupakan salah satu stasiun besar tertua di Indonesia (dibangun 1873) yang menghubungkan Yogyakarta (barat), Semarang (utara), dan Surabaya (timur), dan terletak berdekatan dengan terminal bus Tirtonadi, suatu hal yang jarang dijumpai di Indonesia. Hubungan perjalanan dari setasiun ini cukup baik, mencakup semua kota besar di Jawa secara langsung dan hampir dalam semua kelas.

Stasiun Solo Balapan

Pesawat terbang 

Bandar Udara Internasional Adi Sumarmo

Bandar Udara Internasional Adi Sumarmo (kode SOC, dulu bernama "Panasan", terletak 14 kilometer di sebelah utara kota Solo. Secara administratif banda udara ini terletak di luar batas kota Solo, tepatnya di perbatasan Kabupaten Karanganyar dan Boyolali. Bandara ini terhubung ke Jakarta (8-penerbangan sehari), Kuala Lumpur, Singapura & Bandar Seri Begawan, serta Arab Saudi (pada musim haji). Waktu tempuh perjalanan udara dengan Jakarta berlangsung sekitar satu jam. Beberapa operator penerbangan yang melayani rute dari/ke kota Solo antara lain Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Lion Air, Malaysia Airlines, Singapore Airlines & Royal Brunei Airlines. Bandara Adisumarmo juga menjadi pusat pemberangkatan dan penerimaan Haji dari Asrama Haji Donohudan Boyolali Indonesia.
Bandara Adi Sumarno

Pesawat Terbang
(from Google)




Sabtu, 05 Oktober 2013

Kota Surakarta,Kota Keraton Part-1

      
Kota Surakarta
             Jaman sekarang, jalan-jalan menjadi salah satu aktifitas yang banyak disukai oleh banyak masyarakat atau backpacker, terutama anak muda. Di Indonesia, ada banyak kota, pulau, dan tempat-tempat yang sangat menarik untuk di kunjungi. Hampir di semua pulau dan provinsi yang ada di Indonesia mempunyai objek wisata yang patut untuk dikunjungi. Salah satunya adalah Kota Surakarta.Kota ini terletak di provinsi Jawa Tengah bagian Tenggara.Dalam kota ini ada tempat yang sangat menarik dikunjungi Yaitu Wisata Air,Wisata Sejarah Maupun Wisata Kuliner.


Sejarah Kota Surakarta

  • "Sala" adalah dusun yang dipilih oleh Sunan Pakubuwana II dari tiga dusun yang diajukan kepadanya ketika akan mendirikan istana yang baru, setelah perang suksesi Mataram terjadi di Kartasura.Nama ini berasal dari kepala desa Sala pada waktu itu, yaitu Kyai Sala (Kyai Gêdhe Sala).Nama ini ternyata terus dipakai secara luas sampai sekarang, bahkan memiliki konotasi kultural. Nama "Surakarta", yang sekarang dipakai sebagai nama administrasi yang mulai dipakai ketika Kasunanan didirikan, sebagai kelanjutan monarki Kartasura.Pada masa sekarang, nama Surakarta digunakan dalam situasi formal-pemerintahan, sedangkan nama Sala/Solo lebih umum penggunaannya. Kata sura dalam bahasa Jawa berarti "keberanian" dan karta berarti "sempurna"/"penuh". Dapat pula dikatakan bahwa nama Surakarta merupakan permainan kata dari Kartasura. Kata sala, nama yang dipakai untuk desa tempat istana baru dibangun, adalah nama pohon suci asal India, sala, yang bisa Couroupita guianensis atau Shorea robusta.
  • Eksistensi kota ini dimulai di saat Kesultanan Mataram memindahkan kedudukan raja dari Kartasura ke Desa Sala, di tepi Bengawan Solo. Sunan Pakubuwana II membeli tanah tersebut dari Kyai Sala sebesar 10.000 ringgit (gulden Belanda). Secara resmi, keraton Surakarta Hadiningrat mulai ditempati tanggal 17 Februari 1745 dan meliputi wilayah Solo Raya dan Daerah Istimewa Yogyakarta modern. Kemudian sebagai  darakibati Perjanjian Giyanti (13 Februari 1755) dan Perjanjian Salatiga (17 Maret 1757) terjadi perpecahan wilayah kerajaan, di Solo berdiri dua keraton: Kasunanan Surakarta dan Praja Mangkunegaran, dan di Kesultanan Yogyakarta.
  • Daerah Istimewa Surakarta

    Kekuasaan politik kedua kerajaan ini dilikuidasi setelah berdirinya Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Selama 10 bulan, Solo berstatus sebagai daerah setingkat provinsi, yang dikenal sebagai Daerah Istimewa Surakarta.

    Karesidenan Surakarta

                Selanjutnya, karena berkembang gerakan antimonarki di Surakarta serta kerusuhan, penculikan, dan pembunuhan pejabat-pejabat DIS, maka pada tanggal 16 Juni 1946 pemerintah RI membubarkan DIS dan menghilangkan kekuasaan raja-raja Kasunanan dan Mangkunagaran. Status Susuhunan Surakarta dan Adipati Mangkunegara menjadi rakyat biasa di masyarakat dan Keraton diubah menjadi pusat pengembangan seni dan budaya Jawa. Kemudian Solo ditetapkan menjadi tempat kedudukan dari residen, yang membawahi Karesidenan Surakarta (Residentie Soerakarta) dengan luas daerah 5.677 km². Karesidenan Surakarta terdiri dari daerah-daerah Kota Praja Surakarta, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sukowati, Kabupaten Wonogiri,Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Klaten, Kabupaten Boyolali, sedangkan tanggal 16 Juni diperingati sebagai hari jadi Kota Solo era modern.

    Kota Surakarta

                Setelah Karesidenan Surakarta dihapuskan pada tanggal 4 Juli 1950, Surakarta menjadi kota di bawah administrasi Provinsi Jawa Tengah. Semenjak berlakunya UU Pemerintahan Daerah yang memberikan banyak hak otonomi bagi pemerintahan daerah, Surakarta menjadi daerah berstatus kota otonom.



    LETAK & GEOGRAFIS SURAKARTA

          Kota Surakarta terletak di antara 110 45` 15" - 110 45` 35" Bujur Timur dan 70` 36" - 70` 56" Lintang Selatan dan berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali di sebelah utara, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah timur dan barat, dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah selatan. Di masing-masing batas kota terdapat gapura keraton yang didirikan sekitar tahun 1931 – 1932 pada masa pemerintahan Pakubuwono X di Kasunanan Surakarta. Gapura Kraton didirikan sebagai pembatas sekaligus pintu gerbang masuk ibu kota Kerajaan Kasunanan (Kota Solo) dengan wilayah sekitar. Gapura Kraton tidak hanya didirikan di jalan penghubung, namun juga didirikan di pinggir sungai Bengawan Solo yang pada waktu itu menjadi dermaga dan tempat penyeberangan (di Mojo / Silir).
    Ukuran Gapura Kraton terdiri dari dua ukuran yaitu berukuran besar dan kecil. Gapura Kraton ukuran besar didirikan di jalan besar. Gapura Kraton ukuran besar bisa dilihat di Grogol (selatan), Jajar (barat), dan Jurug (timur). Sedangkan Gapura Kraton ukuran kecil bisa dilihat di daerah RS Kandang Sapi (utara), jalan arah Baki di Solo Baru (selatan), Makamhaji (barat), dan di Mojo / Silir. Gapura Kraton besar juga memiliki prasasti pendiri dan waktu pendirian gapura.

    IKLIM SURAKARTA

           Menurut klasifikasi iklim Koppen, Surakarta memiliki iklim muson tropis. Sama seperti kota-kota lain di Indonesia, musim hujan di Solo dimulai bulan Oktober hingga Maret, dan musim kemarau bulan April hingga September. Rata-rata curah hujan di Solo adalah 2.200 mm, dan bulan paling tinggi curah hujannya adalah Desember, Januari, dan Februari. Suhu udara relatif konsisten sepanjang tahun, dengan suhu rata-rata 30 derajat Celsius. Suhu udara tertinggi adalah 32,5 derajat Celsius, sedangkan terenda adalah 21,0 derajat Celsius. Rata-rata tekanan udara adalah 1010,9 MBS dengan kelembaban udara 75%. Kecepatan angin 4 Knot dengan arah angin 240 derajat.
    Peta Kota Surakarta
    http://suyatno.files.wordpress.com


    Suasana Kota Solo/Surakarta

    Balai Kota
    Masih Banyak Cerita Serunya.....Bersambung Part-2

Jumat, 04 Oktober 2013

Balikpapan City part 3 – completed

Balikpapan City part 3 – completed

Shopping Tour
For visitors who can come shopping, hobby wrote Plaza Balikpapan, Balikpapan Trade Centre, BSB Mall (E-Walk), the fantasy Mall, Ramayana etc. For those who want to buy a gift or souvenir typical of Balikpapan may we look to the market vegetable gardens. There is available a complete range of goods/products typical of kalimantan, such as necklaces, bracelets, rings typical of Borneo.

Plaza Balikpapan

Kebun Sayur Market (Inpres)

E-walk

Plaza Kebun Sayur

The Oil Refinery
The area of the oil refineries or in the know with the way oil, where you can be see tank-tank oil manual-gede, at once reply malem day could see the lights of the cool flame from the refinery. You can also see super large candles that are not going to die, or a refinery so maskotnya Torch oil refineries at Balikpapan.


Kilang Minyak


Melawai
Reply this one young man's hangout in Balikpapan, balikpapan teens place (her anyway saying so). The Name MELAWAI. Here the place of gathering his motorcycle clubs that exist at Balikpapan. Usually kalo Wednesday evening, the same Night the week rame nih site. Not infrequently it is used so the wild racing arena.
Along the way the Melawai also decorated by cafe-cafe that became the center of attention of balikpapan. While enjoying warm beverages such as Milo, we can enjoy the beauty of the sea, balikpapan and a very lively atmosphere melawai by young children.


Melawai Sunset



Merdeka Square
Merdeka square is located adjacent to the area or in line with Melawai road to an oil refinery. Kalo arguably Yes, Merdeka square was included in the Office place, Melawai Balikpapan City performance gear. Merdeka square is owned by Pertamina. The place is arguably also a gathering place for all kinds of activity of the citizens of the city of Balikpapan. From the sports (jogging, exercise ball), nge-date (dating), where people selling food (mostly salome), to just hang out or hang out make-togethers with one's family. Music concerts also had contestants here. Sometimes used also for flag ceremony of national days, until all of the Ied Prayer also usually do here. This place is so multifunctional. The obvious place is one of the favorite at Balikpapan.
Merdeka Square
 Monumen Perjuangan
Monument to the struggle that exists in Balikpapan. Here too so one of the places which are often visited by citizens of balikpapan. Due to its location close to the beach, here there are also some great restaurants dah! The famous Restaurants of typical Segiri seafoodnya same tip-top restaurant. Worth a try for the love of food
Monumen Perjuangan

Monuments Australia(Tugu Australia)
The monument is a stone monument towering Australia similar swords in Klandasan, right in the middle of the street in front of Jendral Sudirman Merdeka square in Klandasan. The monument for the commemoration of the soldiers who died in World War II. The monument to honour to 270 more Australia troops who perished in the battle against Japan in Balikpapan
 
Monuments Australia
Just a story, it's got a street name Balikpapan/unique region.
There are Gunung Pasir, Gunung Dubs, Gunung Malang, Gunung Guntur, Gunung Belah, Gunung Empat,  Gunung Tembak
I do not know where the origin of the name deh, which clearly this name all udah applies from time past

It was a story about the same town on this one. Create unprecedented here, please come to oil city.


 

Countries I've Visited

Countries I've Visited
Make yours @ BigHugeLabs.com
Make yours @ BigHugeLabs.com

Belajar Iklan Facebook

Belajar Iklan Di Facebook 300x250